Bismillahirohmanirrohim

Just another WordPress.com weblog

Juli

Lihat Dadaku, indah bukan setelah dikripik pedasi

Posted by: “bainah dewi” Tue Jul 22, 2008 1:19 am (PDT)

“Si Cantik Sekitar Stasiun”
 
Siang bolong, di bawah terik matahari Natsu (musim panas) di perjalanan menuju Tokyo stasiun kereta.
“Eng ing eng….” batinku mulai merasakan semerbak Natsu di Tokyo.
Berjalan aduhai menggeliat sukma, sepatu hak dengan tujuh senti tingginya, tak-tok-tak- tok, celana ketat di atas lutut lima belas senti, dan celana super pendek itu hanya di bawah selangkangan paha dua senti saja. Ya beda tipisnya di bawah selangkangan paha lima senti saja lah.
Udel alias pusat perut terlihat sangat putih, terlalu putih malah. Kolagen yang diproduksi dari daging babi, membuat indah tubuh si aduhai kece, cewek di hadapan gerbang Tokyo stasiun ini.
 
Hentakan sepatu tujuh senti dari hak sepatu hitam tinggi yang diikat tali hitam itu, membuat goyangan yang cukup keras di bagian dadanya. Apalagi kalau bukan bulatan yang tersembul dari balik baju karunia Tuhan yang terguncang-guncang karena jalannya sangat cepat. Orang Jepang di Tokyo terkenal jalannya tercepat seantero Jepang.
Guncangannya tak akan merebak indah, bila terbungkus kain penutup aurat seperti muslimah menutupinya sebagai bagian aurat wanita Islam.
 
Tapi ah, dadanya demikian terlihat montok, seksi, putih seperti kapas yang bergumpal-gumpal. Tak-tok-tak- tok, si wanita itu semakin mendekat. Guncangan bulatan yang tersembul dari baju yang tak berbaju-nya itu semakin keras  dan bergoyang bergelantungan naik turun, di belahan dadanya yang terbuka hampir seratus persen itu. Tali bh yang terlihat transparan warna sesuai kulit, menjadi gantungan berkaitnya si kapas putih bergumpal itu. Puluhan mata pria yang berseliweran di depannya menatap penuh nafsu. Menambah lenggangan sepatunya kiat cepat, pinggul bergoyang seksi, diantarkan oleh puluhan mata menatap bengong, takjub, super syiiuurrr.
 
“Lihat ke arahku, cantik bukan???” itu pesannya dengan lenggokannya yang kiat cepat. Saat tatapan mataku berserobot dengan mata wanita itu, entah kenapa tiba-tiba wanita itu mengangkat baju tipis seksi sekali yang membelah dan membuka indah gumpalan di balik baju. Dengan maksud apa?
“Mungkin membenarkan posisi bh nya yang kendur” ah ngaco aku, mana mungkin tali bh nya kendur. 
“Mungkin dia risih dengan tatapan wanita Islam seperti aku?” ah GR pula. Mana mungkin tatapan ini membuatnya menggeserkan bagian penutup si gumpalan, diangkat sedikit, supaya si kapas bergumpal itu sedikit tertutupi oleh bh nya? hehehe.. .
Atau dia berpikir,
“Kok ada sih wanita Islam di depanku ini, ikut-ikutan memandangi isi bh gue” whehehe…aneh kali ya.
 
Tapi itu yang terjadi dan hanya dengan tatapanku yang berserobotan sedetik itu, si wanita Jepang pemilik gumpalan yang putih seperti kapas itu, segera menarik tiga kali bh bagian bawahnya untuk di naikkan sedikit menutupi gumpalan yang sudah diperlihatkannya sejak tadi, sejak tadi pagi?sejak tadi malam?atau sejak Natsu mulai di Jepang.
 
Memang gerah musim panas di Jepang kali ini. Gerahan itu diwujudkan dengan memperlihatkan aneka rupa termasuk dada-dada para pemilik mata sipit ini.
Lumayanlah, dia memang cantik. Gimana dengan yang tidak cantik? hehehe…nggak ngaruh lagi. Gerah ini menjalar rata, pada si cantik dan si tidak cantik wanita Jepang di sudut Tokyo stasiun ini. Pesannya tidak lain tidak bukan.
 
“Hoiii, gerah nih, daripada bengong, mending lihat daku, cantik bukan???”
Astagfirulahalazim astagfirullahalazim , astagfirullahalazim …
 
TOKYO, 19 Juli 2008
BAINAH SARI DEWI

August 28, 2008 Posted by | Catatan Harian | | Leave a comment