Bismillahirohmanirrohim

Just another WordPress.com weblog

Palestina 2 (Perang Cerdas Modal Hamas)

Posted by: “Ina Wasanawati” 

Tue Jan 13, 2009 5:23 pm (PST)

Jawa Pos, Kamis, 08 Januari 2009

Perang Cerdas Modal Hamas

Oleh: Ridlwan *

Hari Sabath (Sabtu), hari yang dikuduskan kaum Yahudi diingkari sendiri
oleh tentara Israel. Di hari larangan membunuh, bepergian, dan
berdagang itu, pasukan darat negeri zionis resmi menyerang Gaza,
Palestina. Mereka disambut meriah dengan rudal-rudal jarak dekat
pejuang Hamas (Haraqah Al Muqawamah Al Islamiyah, Gerakan Perlawanan
Islam).

Pemimpin Hamas Khalid Misyal dari pos komandonya di Syiria sudah
memerintahkan setiap pejuang Hamas melawan. Khalid menjanjikan neraka
bagi setiap tentara Israel yang menginjak tanah Gaza. Mengapa Hamas
begitu berani ?

Padahal, dari hitung-hitungan matematika pertahanan, kekuatan dua
pasukan sangat timpang. Bagai bumi dan langit. Israel Defence Forces
(IDF, angkatan bersenjata Israel)�setidaknya berkekuatan 176 ribu
infanteri bersenjata lengkap. IDF juga mendapat dukungan serangan udara
dari 286 helikopter serbu, dan 875 jet tempur berkecepatan supersonik.
Juga, 2800 tank dan 1.800 senjata artileri (meriam, rudal, peluncur
roket) yang semuanya on load (siap digunakan).

Sebaliknya, Hamas hanya berkekuatan maksimal 20.000 pejuang. Tanpa
pesawat tempur, jet, atau helikopter patroli satu pun. Mereka hanya
memakai roket Al Banna dan Al Yaasin, modifikasi rudal PG-2 Rusia yang
mampu menghancurkan tank Merkava dalam radius 500 meter. Roket lainnya,
yang juga hasil modifikasi, maksimal hanya bisa meluncur 55 kilometer.
Itu hanya cukup sampai Kota Sderoth, yang bukan jantung komando Israel.

Untuk pertahanan anti serangan udara, mereka mengandalkan rudal
Rayyan, modifikasi dari rudal SA-7 Rusia yang dulu digunakan Hizbullah
(Lebanon) untuk merontokkan helikopter dan UAV Israel.

Tak Percaya Statistik

Tapi, Hamas memang tak pernah percaya statistik. Apalagi cuma di
atas kertas. Buktinya, sejak didirikan Syekh Ahmad Yasin pada 14
Desember 1987, Hamas terus membesar.

Untuk melawan Israel, Hamas membentuk sayap militer Brigade Izzudin
Al Qassam. Anggotanya harus melalui seleksi superketat. Mereka diambil
dari pemuda-pemuda yang lulus ujian akhlak dan keimanan.

Para recruiter Al Qassam, misalnya, akan mencari calon pejuang dari
jamaah salat Subuh di masjid-masjid Gaza dan seluruh kawasan Tepi
Barat. Pemuda yang tak pernah ketinggalan salat Subuh berjamaah adalah
bibit terbaik prajurit Hamas. Jadi, pemuda Palestina yang suka merokok,
apalagi bau minuman keras, jangan harap bisa diterima sebagai personel
Al Qassam.

Prajurit ikhlas dan bebas maksiat memang jadi modal utama. Sebab,
Hamas yakin kemenangan tak semata-mata hitungan senjata, tapi juga
faktor “langit”. Mereka percaya dengan perlindungan malaikat yang sudah
tahu siapa yang bakal unggul. Seperti saat 300 prajurit Nabi Muhammad
sukses melawan 1.300 musuh dalam Perang Badar (2 Hijriah).

Sikap itu buah didikan gerakan Ikhwanul Muslimin (IM) yang
didirikan Hasan Al Banna di Mesir pada 1948. Syekh Yasin adalah kader
IM sejak dipenjara karena ceramahnya pada 1965. Di penjara, putra
Palestina asli kelahiran Desa Jaurah, 20 kilometer utara Gaza 1936 itu,
bergabung dengan cabang IM Palestina yang berdiri pada 1935. Yasin
syahid diterjang rudal Israel pada subuh, 22 Maret 2004.

Maka, pola latihan Al Qasaam juga pengembangan dari Nizham Khash
(Biro Khusus) IM yang dibentuk di Kairo, Mesir, 1940. Pada perang
Arab-Israel pertama 1948, Nizham mengirim 3.000 prajuritnya melawan
Israel. Nizham juga berperan dalam perang Terusan melawan Inggris,
1951. Dalam aktivitas keseharian, Nizham memakai sistem sel tertutup.
Satu anggota tak mengenal anggota lain, kecuali dalam satu usroh (grup)
yang terdiri atas tujuh sampai 10 orang.

Dalam kitab At Tarbiyah As Siyasiyah ‘Inda Jamaah Al Ikhwan Al
Muslimin karangan Utsman Abdul Mu’iz Ruslan (diterjemahkan Era
Intermedia, Solo, 2000) halaman 575-583, latihan Nizham dijabarkan
dengan detail. Di antaranya, mereka mempelajari bela diri, senjata api,
perang gerilya, bom dan bahan peledak, topografi, menyelam, serta
infiltrasi (penyusupan) militer.

Mereka juga ahli ilmu sandi, terlatih memublikasikan selebaran
(propaganda) dan punya data semua institusi Yahudi di Mesir dan Timur
Tengah. Selain itu, anggota Nizham mempelajari tafsir Alquran,
menghafal 40 hadits Imam Nawawi, berpuasa sunah, dan disiplin membaca
Alquran minimal 1 juz per hari.

Sistem Nizham ditiru Al Qassam. Bekal mental penting karena tiap
hari mereka diburu pasukan khusus Israel, Sayerat Matkal. Tapi,
kematian memang jadi slogan impian tiap anggota Hamas (as syahid asma’
amanina). Yang sudah meraihnya akan di-upload di situs resmi http://www.alqassam. ps.

Selain operasi militer, Hamas berhadapan dengan agen intelijen terhebat
sedunia HaMossad leModi’in uleTafkidim Meyuhadim (Mossad). Guru MI5
Inggris dan CIA itu amat piawai menyaru rupa. Seorang agen Mossad bisa
tampil bersurban dan berjenggot laksana Syeikh, tapi berceramah tentang
hidup damai bersama Israel.

Agen Mossad juga bisa tampil perlente layaknya Bernard Madoff,
konglomerat perayu kelas kakap yang sukses menciptakan krisis finansial
dunia. Senyum manis ditambah taburan dolar bisa membuat politisi
parlemen dan berbagai faksi politik lain di Palestina pecah belah
teradu domba.

Untuk melawan Mossad, Hamas mengandalkan dukungan total dari rakyat
Palestina. Hamas memang tinggal bersama mereka. Hamas membantu rakyat
saat krisis pangan, menjadi guru madrasah anak-anak mereka, dan
membangun terowongan jalur penyelundupan bawah tanah Rafah (Mesir)-Gaza
agar bayi-bayi Palestina punya susu untuk diminum. Hamas juga santun
kepada 3.000 warga Kristiani di Gaza. Tak heran, dalam pemilu pada 25
Januari 2006, Hamas meraup suara terbanyak.

Mereka juga punya koneksi gerakan di luar negeri yang solid. Ulama
Hamas Dr Nawwaf Takruri, dosen Universitas An-Najah Nablus, bahkan
pernah berceramah di Masjid As Syukur, 200 meter sebelah selatan kantor
Graha Pena, Jawa Pos, Jakarta pada November 2007. Dalam perang kali
ini, mereka juga dibantu faksi jihad lain di Gaza.

Karena itu, banyak pengamat militer menilai agresi ini bakal
sambung menyambung sepanjang 2009. Sebab, kader-kader Hamas di
Palestina dan seluruh dunia sudah berjanji tak akan mengerek bendera
putih. Mereka yang hanya punya batu akan terus melempar, roket akan
terus diluncurkan, dan senjata-senjata selundupan sudah terkokang.

Mereka yang tak bisa datang ke medan perang, akan menyumbang harta,
tulisan propaganda, dan doa-doa sepanjang malam. PM Israel Ehud Olmert,
Menhan Ehud Barak, dan Menlu Tzipi Livni, tampaknya bakal gigit jari
lagi.

*. Ridlwan, wartawan Jawa Pos di Jakarta (email : ridlwan@jawapos. co.id )

January 15, 2009 - Posted by | Palestina

No comments yet.

Leave a comment